Sabtu, 08 September 2018

Proyek Infrastruktur Kekurangan Baja, Aspal, dan Alat Berat

Tiga produk yakni baja, aspal, dan alat berat yang selama ini digunakan proyek-proyek infrastruktur pemerintah diketahui mengalami defisit pasokan yang signifikan di pasar lokal. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono setelah mengevaluasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk proyek-proyek infrastruktur nasional.

Basuki Hadimuljono menjelaskan untuk produk baja tahun ini suplai (pasokan) nasional hanya sekitar 7 juta ton. Padahal, permintaan baja nasional sudah mencapai 14,41 juta ton. Selain baja, alat berat juga mengalami hal serupa, ketika pasokan dalam negeri hanya 4,48 juta unit, padahal permintaan nasional sudah mencapai 8,26 juta unit.

“Dan yang paling besar adalah aspal. Permintaan aspal nasional mencapai 1.872 ribu ton, tapi suplai nasional hanya 344,15 juta ton. Pernah dari pengalaman, kami butuh 80.000 ton, tapi (produsen) tidak sanggup,” kata Basuki di Jakarta, (4/9).

Dengan demikian, kondisi defisit pasokan tiga produk tersebut cukup signifikan. Baja defisit 7,41 juta ton atau 51,4% dari permintaan nasional. Sementara alat berat defisit 3,78 juta unit atau 45,7% dari permintaan nasional, dan aspal defisit 1.527 ribu ton atau 81,6% dari permintaan nasional.

Basuki Hadimuljono mengatakan, porsi bahan lokal untuk proyek Kementerian PUPR sudah mencapai 86,6%, sedangkan persentase impornya hanya 13,5%. Jika diperinci lagi proyek sumber daya air TKDN-nya mencapai 96,6%, proyek cipta karya 94,3%, bina marga 78,4% dan perumahan 76,6%. “Hanya tiga bahan baku yang produksi dalam negerinya lebih sedikit dari permintaan, yakni baja, aspal, dan alat berat,” ucapnya.

Dengan kata lain, ujarnya, jumlah komponen yang diimpor untuk proyek infrastruktur relatif kecil. Seperti diketahui, pemerintah sedang mengevaluasi proyek-proyek infrastruktur nasional untuk mengurangi produk impor demi menyelamatkan kurs rupiah yang sempat mendekati level terendah Rp 15.000/US$.

Bahkan pemerintah berencana menunda sejumlah proyek yang memiliki komponen impor besar atau TKDN kecil. Besarnya impor itu menyebabkan defisit transaksi berjalan yang pada akhirnya mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerangkan peningkatan TKDN bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar AS. Dia telah menginstruksikan menteri-menteri terkait menyisir proyek apa saja yang perlu ditingkatkan komponen lokalnya (TKDN).

“Daftar proyek itu sedang disusun,” ungkap Wapres di kantornya. Adapun proyek-proyek itu terdapat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mendirikan pabrik rel. Pasalnya, porsi impor yang masih banyak di proyek perhubungan itu ada di baja karena untuk rel. “Karena sekarang ini baja-bajanya masih impor semua,” tutur Budi. Apalagi proyek yang saat ini sedang dikerjakan Kemenhub adalah mass rapit transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

“Bahan dari luar di bawah 40%, tapi ini yang akan saya manage nanti. Tapi butuh waktu 12 bulan atau 24 bulan yang akan datang, jadi kita kami me-manage itu dengan mendirikan pabrik rel,” ujar dia.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Minggu, 02 September 2018

Pre Order Buku Trend Penjualan Otomotif

Duniaindustri.com sebagai salah satu startup terdepan di bidang layanan big data, riset data spesifik, dan riset pasar, membuka Pre Order Buku Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) 2015-2019.

Buku ini disusun oleh tim Duniaindustri.com yang diprakarsai oleh Andryanto Suwismo. Buku “Kupas Tuntas Data Industri Otomotif (Mobil, Motor, dan Oli) ini menampilkan data, informasi, tren pasar, peta persaingan antar brand, trend penjualan, market size dan market value, segmentasi pasar, hingga sejarah dan perkembangan terbaru di sektor otomotif. Dengan rekam jejak yang cukup panjang dibarengi proyeksi hingga 2019, buku ini layak menjadi acuan utama bagi pembaca secara luas, mulai dari tingkat sekolah menengah, sekolah tinggi, mahasiswa, pelaku industri otomotif, investor, sales dan marketing, business development, konsultan, brand manager, pemasok suku cadang otomotif, distributor komponen otomotif, dan masyarakat luas.

Penjelasan singkat spesifikasi buku itu antara lain memiliki ketebalan 120 halaman dengan cover hardkarton. Buku ini dibanderol dengan harga pre order Rp 225.000, dibanding harga normal (setelah pre order) yakni Rp 325.000, atau harga softcopy di indeks data industri sebesar US$ 200 atau setara Rp 2.800.000,-. Duniaindustri.com juga menyediakan paket menarik untuk menjadi reseller/distributor buku ini.

Waktu pre order berlangsung pada 1 September 2018 – 30 September 2018 dengan estimasi pengiriman mulai 1 Oktober 2018. Sebelum Anda melakukan pemesanan perlu diketahui ketentuan pemesanan sistem Pre Order melaui beberapa tahap berikut:

1. Sesi Order / Pemesanan
Saat tahap Order/Pemesanan berlangsung, silahkan menghubungi admin kami yakni Eka (HP & WA 081310891927) ataupun Uchy (HP & WA 087780767262). Kirim pesan ke admin kami. Jika sudah melakukan order/pemesanan, akan kami balas untuk konfirmasi.
Adapun format pemesanannya:
Nama Lengkap:
Alamat Lengkap:
No Hp & Whatsapp:
Alamat email:
Kuantiti Pesanan: (contoh 1 eksemplar)
Jasa Pengiriman: (JNE/POS/Ambil di Lokasi)

2. Sesi Pembayaran
Pembayaran dilakukan saat Anda telah mengisi format pemesanan dan memperoleh notifikasi dari admin kami. Anda bisa melakukan pembayaran dengan Transfer ke Rekening Kami. Jika Anda yang telah melakukan pembayaran, segera konfirmasi ke kontak kami.
Keterangan:
Pastikan data yang Anda masukkan benar saat transfer. Mohon wajib simpan bukti pembayarannya sampai barang sampai. (Jika terjadi kesalahan atau masalah saat transfer bukan tanggung jawab dari kami). Jadi Pastikan data anda benar saat mentransfer. Jika saat waktu pembayaran sudah tutup dan anda belum melakukan pembayaran, pesanan otomatis kami batalkan.

3. Sesi Produksi
Waktu Produksi Sudah kami cantumkan di Album Pre Order, silahkan langsung di cek.

4. Sesi Pengiriman
Setelah pengiriman barang dilakukan, Anda akan diberi sms konfirmasi jika barang sudah dikirim dan diberikan no resi pengiriman via agen yang sudah ditentukan. Lama pengiriman biasanya 3 – 4 hari (tergantung ketentuan dari Agen Pengiriman).
NB: Jika terjadi keterlambatan pengiriman yang disebabkan dari Pihak Agen Pengiriman (Tiki/JNE/PosIndonesia) di luar tanggung jawab kami oleh karena itu alamat yang diberikan harus benar dan lengkap. Tapi kami akan selalu memonitoring kiriman via website Agen Pengiriman tsb. Dan selalu memastikan barang sampai pada tujuan.

5. Sesi Konfirmasi
Jika barang sudah sampai ke Anda, harap Anda untuk memberi sms konfirmasi ke kami jika buku yang dibeli sudah diterima.

Catatan:
Kesalahan pengiriman karena salah alamat bukan tanggung jawab kami. Barang yang sudah dikirim tidak bisa ditukar atau diuangkan kembali, kecuali kesalahan dari pihak kami. Ongkos Kirim ditanggung pembeli.

Segera hubungi admin Duniaindustri.com:
081310891927 (eka)
087780767262 (uchy)

Atau Hubungi:
Tim Duniaindustri.com
Alamat : Ruko Griya Cinere 2 Blok 49 No 29 Jalan Cinere Raya, Jakarta Selatan (Desain Bagus Group) No Telpon : 021-22779565, 021-7447443 (*)

Sumber: klik di sini